Rabu, 20 Agustus 2014

Untukmu akhi, calon imamku yang tertulis di Lauhul Mahfudz

Teruntuk dirimu, calon imamku..

Aku tak tahu siapa namamu
Aku tak tahu seperti apa rupamu
Aku bahkan tak tahu berada dimana dirimu sekarang
Di dekatku? atau masih beribu kilometer jauh dariku?

Biar aku tak tahu itu semua sekarang,
Karena aku yakin dimanapun dan siapapun kamu
Allah selalu menjagamu, untukku.

Wahai Zat yang membolak-balikkan hati,
Jika dia baik untukku, baik untuk agamaku,
maka satukanlah kami dengan cinta-Mu.

Ya Rabb, jika memang dia baik untukku, baik untuk agamaku, maka satukanlah kami dalam keridhaanmu.
Jika memang dia penyempurna agamaku, pemilik tulang rusukku,pengisi sela-sela jariku, maka hadiahkan hatiku untuknya, semailah rasa cinta dalam hatinya kepadaku, karena-Mu.

Akhi, tak perlulah kita saling mencari, tugas kita saat ini adalah terus memperbaiki dan memantaskan diri.

Ya Allah, aku jauh dari kesempurnaan. Aku hanya perempuan dengan segala kefakiran akal, ilmu, juga akhlak. Maka tak perlu seorang lelaki yang sempurna yang kelak menemani saat bahagia pun tersulit dalam hidupku. Cukup yang bisa membimbingku agar terus memperbaiki imanku, menjadikanku seorang muslimah sejati, menegurku ketika aku alpa dalam menjalankan kewajibanku kepada-Mu, yang bersamanya aku bisa meneguhkan hatiku diatas agama-Mu.


Akhi, semoga saat kita bertemu nanti, segalanya sudah dirasa siap. Bersamamu aku akan menjadi makmum yang taat, bersamamu akan kita tanamkan iman dan islam kepada anak-anak kita kelak. Bersama-sama kita menuju Jannah-Nya.


Ya Allah, sang maha pemilik hati.
Aku titipkan hatiku ini padamu, berikanlah pada laki-laki yang namanya tertulis di Lauhul Mahfudz,
berikanlah pada dia yang sepenuhnya mencintai-Mu dan hanya melabuhkan hatinya kepadaku.


-Dari Aku, calon makmum yang setia menunggu jodohnya, dan dari seorang hamba yang mengharap pada Tuhannya :)-

*sebagian teks dikutip dari blog teman saya; http://elegancymind.blogspot.com/2013/10/secerca-untaian-kata-untuk-sang-jodoh.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar